
Stasiun Pemantauan Air Sungai (SPAS) : Mengapa Penting di Lingkungan Pertambangan?
Published on Thursday, September 11, 2025
Kegiatan pertambangan berpotensi menimbulkan dampak signifikan terhadap lingkungan, salah satunya pada kualitas air permukaan. Sungai yang berada di sekitar area tambang rentan menerima beban pencemar, baik berupa peningkatan sedimen maupun perubahan debit aliran. Untuk itu, keberadaan Stasiun Pemantauan Air Sungai (SPAS) menjadi penting sebagai sistem pemantauan kualitas lingkungan secara kontinu. Artikel ini membahas urgensi penerapan SPAS di kawasan pertambangan dengan fokus pada parameter TSS, debit, kecepatan aliran, dan curah hujan, serta manfaat data tersebut bagi pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan.

Pendahuluan
Pertambangan batubara maupun mineral sering berinteraksi langsung dengan sistem perairan, baik melalui limpasan air hujan, penggalian tanah, maupun proses operasional lainnya. Kondisi ini berpotensi meningkatkan Total Suspended Solid (TSS) pada badan air, mempengaruhi debit sungai, serta menimbulkan perubahan pola aliran. Oleh karena itu, diperlukan pemantauan berbasis data real-time yang dapat memastikan kualitas sungai tetap terjaga sesuai baku mutu. SPAS hadir sebagai solusi untuk mendukung transparansi data, pengendalian pencemaran, dan pemenuhan regulasi lingkungan.
Parameter yang Dipantau pada SPAS
- Total Suspende Solid (TSS)
TSS mencerminkan jumlah partikel padat tersuspensi dalam air sungai. Pada area tambang, nilai TSS dapat meningkat akibat erosi, sedimentasi, dan limpasan air tambang. Pemantauan TSS penting untuk memastikan tidak terjadi kekeruhan berlebihan yang dapat merusak ekosistem perairan dan melanggar baku mutu lingkungan. - Debit Sungai
Debit menunjukkan volume air yang mengalir per satuan waktu. Di kawasan pertambangan, pemantauan debit penting untuk mengetahui kapasitas daya tampung sungai serta menghitung beban pencemar (load) yang masuk ke badan air. Data debit juga berguna sebagai dasar perencanaan drainase tambang. - Kecepatan Aliran Sungai
Kecepatan aliran berpengaruh langsung terhadap proses sedimentasi dan transportasi partikel di sungai. Dengan memantau kecepatan, dapat diperkirakan potensi erosi dan penyebaran sedimen dari aktivitas pertambangan. Parameter ini juga membantu dalam pemodelan hidrologi dan evaluasi stabilitas tebing sungai. - Curah Hujan
Curah hujan merupakan faktor eksternal utama yang mempengaruhi limpasan permukaan di area tambang. Pemantauan curah hujan membantu memprediksi fluktuasi debit sungai dan potensi peningkatan TSS saat hujan deras. Dengan data ini, perusahaan
tambang dapat menyiapkan langkah mitigasi dini, misalnya pengendalian sedimen atau optimalisasi kolam pengendap.
Kesimpulan
Penerapan Stasiun Pemantauan Air Sungai (SPAS) di lingkungan pertambangan merupakan langkah penting untuk menjaga kualitas air, mencegah pencemaran, dan memastikan keberlanjutan ekosistem sungai. Melalui pemantauan parameter TSS, debit, kecepatan aliran, dan curah hujan secara real-time, perusahaan dapat memenuhi kewajiban regulasi sekaligus membangun kepercayaan publik.
Butuh pendampingan dalam penerapan SPAS atau sistem pemantauan kualitas air di area tambang Anda? Hubungi tim ahli kami untuk konsultasi dan solusi yang sesuai kebutuhan operasional.
Written by: Irfan Maulana Shidik, Ryan Rahmad Kurniawan